Chapter 17 - Sosok Pahlawan Berlari Ke Beberapa Situasi Yang Tidak Terduga
Itu terjadi pada sore hari, dua hari sebelum Minaris menaikkan Peringkat kami.
Hari itu, aku memasuki rumah Yumis melalui pintu belakang yang digunakan oleh pelayannya.
「Wah. Melakukan pekerjaan semacam ini pasti sangat melelahkan. 」
「Seperti itulah, benar? 」
「Kalian berdua, berhenti mengeluh. Mereka akan meminta kita semua untuk bertanggung jawab jika kalian menguping, dan aku bukanlah orang yang ingin dihukum dengan kerja ekstra. 」
「「 Baiiiikk. 」」
Tiga orang pelayan keluar dari bangunan itu dan menyelesaikan tugas mereka untuk membuang sampah saat mereka mengobrol.
(Nah, Aku masuk.)
Aku menyelinap masuk melalui pintu belakang yang terbuka setelah dengan santai melirik para pelayan dan memeriksa ulang untuk memastikan bahwa mereka masih berfokus untuk melakukan pekerjaan mereka. Tubuhku saat ini adalah tubuh yang bisa menembus dinding dengan mudah. Satu-satunya alasan bagiku untuk repot-repot melewati pintu adalah karena rumah ini merupakan rumah milik Yumis.
Hantu yang diciptakan oleh 【Heart Flame Ghost Blade】 seluruh bagiannya terdiri dari energi magis. Oleh karena itu, tubuh itu bisa menembus benda fisik, tapi sangat rentan terhadap energi magis lainnya. Dinding rumah Yumis telah diperkuat dengan sihir dan sebagainya, melewati mereka akan terasa agak sulit. Sejauh ini , masuk melalui pintu yang terbuka adalah pilihan yang lebih baik dari opsi lainnya.
Dalam keadaan normal, melewati pintu belakang akan mengharuskanku untuk memasuki penghalang dan mematikan salah satu mantra buatan Yumis. Mantra itu tidak hanya akan memberitahunya bahwa seseorang telah menyusup dan akan memberi tahunya tentang rincian yang relevan, dan juga memanggil lima golem yang memiliki pertahanan yang sangat kuat, yang akan menyibukkan penyusup untuk mengulur waktu.
Tentu saja, kondisi itu hanya berlaku dalam keadaan normal.
Pengalaman-pengalamanku yang sebelumnya telah memungkinkanku untuk belajar tentang bagaimana mantra itu berfungsi dengan tepat. Dengan kata lain, aku juga tahu bahwa itu tidak akan berpengaruh padaku dalam wujudku saat ini, meski itu merupakan konstruksi yang dibuat dengan sangat hati-hati.
Aku benar-benar tidak terlihat dan berada dalam bentuk spiritual. Satu-satunya cara bagiku untuk dapat dideteksi adalah jika aku dilihat oleh seorang individu yang memiliki kemampuan bawaan seperti Scarlet Eyes atau Skill tertinggi seperti Mind’s Eye.
Pada saat ini , mustahil dia bisa memiliki skill yang dia butuhkan untuk menemukanku. Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dia dapatkan setelah berlatih bersama denganku.
(Kau tahu, kupikir ini sebenarnya adalah pertama kalinya bagiku untuk datang ke sini …)
Aku berjalan melewati lorong indah yang dihias dengan baik. Sebagai roh, aku tidak dapat merasakan apa pun, tapi meskipun demikian, aku dapat mengatakan bahwa karpetnya terasa lembut. Itu tampak begitu mencolok sehingga aku tidak dapat membayangkan untuk merasakan hal yang lainnya.
(Hmm … Di mana aku harus mengintipnya terlebih dahulu …?)
Alasanku mengunjungi rumah Yumis adalah agar aku bisa tahu apa yang harus kulakukan untuk membuatnya menderita sebanyak mungkin. Aku tahu tentang apa tujuannya. Dia benar-benar terobsesi untuk menciptakan item sihir yang cukup luar biasa agar memungkinkannya untuk dapat mengukir namanya diatas monumen batu Elmia. Aku ingat dengan jelas betapa tidak warasnya dia ketika dia mencoba menangkapku; dia telah menjadi sangat obsesif dan hanya melihat kearah mangsanya. Sepertinya dia benar-benar telah kehilangan pemahamannya tentang kenyataan.
Aku tahu bahwa dia selalu berusaha untuk memenuhi satu tujuan itu, bahkan sejak ia masih kecil. Tapi aku tidak pernah tahu mengapa dia menjadi sangat terobsesi. Itu jelas lebih dari sekedar mimpi masa kecil. Matanya telah menyampaikannya kepadaku bahwa dia telah melihat pencapaian itu sebagai sesuatu yang akan langsung memberinya semacam manfaat.
Mencari tahu tentang dorongannya itu akan memungkinkanku untuk mengubahnya menjadi kelemahan terbesarnya. Bahkan ada manfaat tambahan untukku yang berpotensi untuk menemukan kelemahan lain yang dimilikinya.
Akan mudah bagi kami untuk memilih suatu pilihan untuk menyiksanya secara fisik, tapi itu saja tidak akan cukup.
Aku ingin lebih, lebih dari sekadar itu.
(Kukira aku akan mencoba untuk mencari sesuatu di sekitar ruangan kerjanya.)
Rahasia Yumis kemungkinan disembunyikan di dalam ruang kerjanya, dan keinginannya di dalam buku hariannya jika dia menyimpan salah satunya. Mencari melalui keduanya akan memiliki peluang yang bagus untuk memberikanku informasi yang aku butuhkan.
Akal sehat dunia ini memberitahu bahwa mereka yang memiliki status yang lebih tinggi akan mempunyai ruangan di lantai yang lebih tinggi, jadi aku segera menaiki tangga.
Bangunan itu sangat luas, dan tepat seperti apa yang diharapkan dari sebuah rumah pribadi yang diberikan untuk seorang putri bangsawan tuan tanah.
「Huh? Apa … itu yang barusan …? 」
Salah satu pelayan berjalan disekitar saat aku melewatinya, tindakan yang membuatku berhenti di tempat dan kemudian menegang.
Dia, seorang wanita yang terlihat berusia dua puluhan tahun dengan rambut pony-tail biru-keunguan, dia mengamati daerah di sekitarku dengan ekspresi bingung di wajahnya.
(Tsk! Apa dia memperhatikanku !?)
================================
Name: Sori Luelle
Age: 23
Gender: Female
Race: Human
HP: 310/310
MP: 222/222
Level: 23
Strength: 183
Vitality: 143
Stamina: 144
Agility: 208
Magic Power: 119
Magic Resistance: 122
Innate Ability: Intuition
Skills
• Pain Tolerance: Lv 2
• Presence Detection: Lv 1
• Presence Concealment: Lv 1
• Dismantling: Lv 3
• Night Vision: Lv 3
• Sword Arts: Lv 2
• Audacity: Lv 1
• Accelerated Thought: Lv 1
Condition: Good
================================
()
Halaman statistiknya tampaknya tidak menunjukkan bahwa dia mampu melihatku. Skill bawaannya, intuisi, pasti yang menyebabkannya.
「… Itu pasti hanyalah imajinasiku saja.」
Sori, si pelayan, memiringkan kepalanya dan melanjutkan melihat area sekeliling sesaat sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke lantai pertama bangunan.
(Oh sial!)
「Selamat datang di rumah, Yumis.」
「Hai Sori.」
Namun, aku tidak diizinkan untuk bersantai, Yumis, serangga menjijikkan yang ingin kuhancurkan, tiba-tiba muncul di bagian bawah tangga.
「Bukankah jadwal anda hari ini adalah untuk menghabiskan sisa hari ini di kantor kota?」
「Mengesampingkan urusan menstempel kertas, aku telah menyelesaikan semua pekerjaan sehari-hari. Aku bisa melakukannya di sini, jadi aku memutuskan untuk berkunjung sehingga aku bisa menghirup udara segar. Aku menyuruh mereka mengirim dokumen yang perlu aku stempel, tapi mereka belum tiba di sini, jadi kupikir itu akan menjadi ide yang baik bagi kita berdua untuk mengambil sedikit waktu bersantai sampai mereka tiba. Bisakah kau membawakan yang biasanya ke kamar tidurku? 」
「Te-Tentu. Saya akan melakukan hal itu dengan segera. 」
「Fufufu. Kalau begitu , aku akan melihatmu di lantai atas. 」
(Huh, ini benar-benar terlihat seperti kesempatan yang cukup bagus untuk belajar sedikit lebih banyak tentang kehidupan pribadinya.)
Aku merasa sepertinya aku terlalu lengah, tapi aku tidak dapat mengabaikan kesempatan yang disajikan kepadaku ini. Melihat Yumis berbicara dengan pelayan itu mengingatkanku pada identitasnya. Dia adalah orang kepercayaan Yumis dan orang yang merawat adiknya. Yumis sangat mempercayainya sehingga dia mempercayakan tugasnya sebagai tuan penguasa daerah itu kepadanya setelah dia meninggalkan tempatnya.
Pelayan itu jelas mengetahui banyak hal, dan mungkin menyadari seluk-beluk mengenai Yumis. Dari situ, aku menyadari bahwa ini adalah kesempatan bagiku untuk memata-matai Yumis saat dia mengeluh, mengomel, dan mungkin, menderita.
Sudut di bibirku melengkung ke atas saat aku mengejar pasangan itu.
Alasan awalku untuk mengikuti mereka adalah karena aku berpikir jika aku melakukan hal itu, itu akan membuatku dapat melihat satu atau dua adegan yang menarik. Aku belum siap untuk melakukan apa pun selain tertawa ketika aku mendengar apa yang dia berbicara tentang kekhawatirannya.
Mustahil bagiku untuk siap menerima apa yang kualami saat ini.
Tidak ada sama sekali.
「Nnnn … Fufufu … Ini adalah apa yang kau sukai, bukan?」
「Hyaaauuun … Ja-jangan disitu, Yumis! Hyaah! Aaaah… nnn… Ngggghh…! 」
「Kau sangat lucu, Sori. Kau tidak harus menahan diri, Oke? Mendesahlah sesuka hatimu. 」
「Nnnhh… Aaahhhhh!」
(WTF? Mereka kawin seperti babi…!)
Perkawinan secara teknis bukanlah kata yang tepat karena mereka memiliki jenis kelamin yang sama, tapi seperti itulah. Aku ingin sekali menonton mereka jika kebetulan ada sepasang gadis imut yang tidak ada kaitannya dengan pembalasan dendamku, tapi mereka yang baru saja membuat seluruh situasi menjadi sangat kacau.
Berpikir tentang itu, aku harus menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak diinginkan saat Yumis menyarankan untuk menuju ke kamar tidurnya. Keduanya menutup tirai, menutup pintu, dan bahkan membakar beberapa dupa harum sebelum melakukan tindakan mereka. Namun, aku tidak akan pernah menduga bahwa mereka akan mulai bercinta di siang bolong.
Kelengketannya menyebabkan keduanya terlihat seperti sepasang belatung yang bersatu daripada apapun itu.
(Sebenarnya, kau tahu apa itu? Yumis yang merupakan seorang lesbi tidak terlalu buruk untuk dipelajari.)
Aku ingat bahwa hati Yumis tidak pernah tergoyah sedikit pun bahkan selama hidupku yang pertama. Dia tidak pernah peduli, tidak peduli betapa tampannya orang-orang yang mendekatinya. Dengan kata lain, dia bukanlah seorang biseksual. Dia hanya tertarik pada wanita.
「Aaahh… Nnnn .. Nnghhh….」
(Ugh … baiklah, hentikan ini, aku keluar. Aku tidak bisa menerima ini lebih lama lagi.)
Aku merasa seperti aku akan terlalu banyak mengalami kerusakan mental karenanya dan akhirnya terpaksa harus kembali ke tubuhku yang sebenarnya jika aku terus menonton mereka lebih lama lagi.
Aku menyelinap melalui pintu sambil meratapi kenyataan bahwa aku telah mendapat kerusakan mental yang tak terduga dan tanpa alasan.
(Kukira aku harus kembali untuk mengecek ruang belajarnya.)
Dia akan menikmati waktunya untuk beberapa waktu mendatang, jadi, sepertinya aku akan memiliki sedikit waktu di mana aku bisa tetap seperti ini dan terus melihat-lihat. Dengan memperhatikan hal itu, aku menggelengkan kepala untuk membersihkan pemandangan yang tak menyenangkan, yang baru saja kulihat dan menaiki tangga.
Aku mulai memasuki dan meninggalkan ruangan yang ada di dekatnya untuk menjelajahi bagian dalam ruangan yang ada.
Butuh beberapa saat, tapi akhirnya aku menemukan apa yang tampaknya merupakan ruangan yang aku cari.
(Sepertinya ruangan ini memiliki dua penghalang fisik yang berbeda. Aku tidak bisa benar-benar mengetahui tentang detailnya karena ada semacam perangkat di dalamnya yang dimaksudkan untuk melindunginya terhadap orang-orang yang berharap dapat menyelinap kedalam, tapi setidaknya aku dapat mengatakan bahwa ada semacam lingkaran sihir di dalamnya, dan itu memengaruhi seluruh ruangan.)
Jumlah pertahanan di ruangan hampir membuatnya tampak terlindungi secara menyeluruh. Sampai pada titik itu menjadi sangat jelas bahwa dia sangat ingin menyembunyikan apa pun yang ada di dalamnya. Fakta bahwa dia menggunakan perangkat yang disiapkan untuk mencegah orang-orang mengintip di dalam ruangan dengan sihir, itu berarti bahwa lingkaran sihir itu sendiri tidak dibuat untuk merasakan atau mendeteksi barang-barang, karena kedua efek itu akan berakhir dengan bekerja melawan satu sama lain. Dengan kata lain, lingkaran sihir itu mungkin menyimpan mantra yang akan mencoba untuk melukai sang penyusup.
Dia pasti benar-benar tidak ingin siapa pun memasuki ruangan ini.
Aku tidak perlu memikirkan mengenai penghalang fisik karena aku berada dalam bentuk yang sepenuhnya spiritual, tapi, aku memang harus berhati-hati terhadap lingkaran sihir dan jangkauan efeknya. Bisa dibilang, memasuki ruangan dapat menyebabkan banyak kasus yang berbeda, jadi aku mengubah bagian luar tubuh spiritualku dengan memberikan sihir tambahan.
Meskipun aku menaksir lingkaran sihir itu sebagai sebuah ancaman, itu bukanlah sesuatu yang aku anggap sebagai bahaya langsung. Tampaknya itu bereaksi agak lambat, jadi tidak ada banyak bahaya dalam diriku saat memasuki ruangan, menyelidikinya, dan kemudian memutuskan apakah aku harus tetap disana setelah mencari tahu efek yang di dapatkan darinya.
(Baik. Saatnya mencari tahu rahasia Yumis.)
Aku menyelinap melalui kedua pintu dan penghalang yang dimaksudkan untuk mendeteksi penyelinap. Aku memastikan untuk tetap berhati-hati sehingga aku tidak akan dirugikan terlepas dari efek yang dihasilkan oleh lingkaran sihir di dalamnya.
Apa yang aku temukan tidak seperti apa yang kuharapkan untuk kulihat, karena isi ruangan itu membuatnya terlihat sangat jelas bahwa itu bukanlah ruang belajar Yumis.
Ada boneka binatang yang ada di mana-mana, dan tidak ada satu pun meja besar yang terlihat. Sejauh yang kutahu, ruangan itu adalah sesuatu yang ditujukan untuk tamu. Hanya ada satu orang di dalamnya, seorang gadis muda yang kuingat sebagai adik perempuan Yumis.
Aku akhirnya menemukan sesuatu yang aneh sebagai peluang untuk menggali rahasia Yumis yang paling dalam dan paling gelap.
(Apa apaan ini…? Energi magis di ruangan ini jelas menunjukkan bahwa ada semacam mantra kontrak yang terjadi di sini … tapi sebenarnya kenapa itu bisa terjadi …?)
Lingkaran sihir di dalamnya ternyata bukanlah tipe lingkaran sihir yang berpengaruh terhadap penyusup. Sebaliknya itu adalah tipe yang memaksa targetnya untuk menanggung sebuah kutukan.
( Dan sepertinya adik perempuannya merupakan targetnya? Apa yang terjadi di sini …?)
Mempertahankan mantra itu adalah sesuatu yang sederhana, tapi mengaktifkannya membutuhkan sejenis energi magis yang hanya merupakan sosok Iblis atau makhluk dari ras yang berasal dari iblis untuk bisa mengendalikan.
Aku tidak mengerti mengapa Yumis memiliki salah satu dari ini di dalam rumah pribadinya. Aku juga tidak mengerti mengapa dia memiliki sesuatu seperti ini, sesuatu yang perlu dia sembunyikan dari para mata-mata, malah ditujukan pada adik perempuannya.
(Hanya itu yang bisa kutahu secara sekilas. Kukira aku pasti akan bisa menilai hal tersebut jika aku ingin mencari tahu lebih dalam lagi.)
Aku sampai pada suatu kesimpulan ketika pikiran itu melewati kepalaku.
「…」
(Hah…?)
Adik perempuan Yumis, yang duduk di dekat jendela, memiringkan kepalanya dan sedikit membuka mulutnya sambil menatapku dengan bola matanya yang berwarna merah.
(..Scarlet? Tunggu, tunggu, kau pasti bercanda!)
Matanya tetap tertuju padaku terlepas dari apakah aku bergerak ke kiri atau kanan. Dia bisa melihatku dengan jelas, dengan suatu tatapan yang jelas-jelas merupakan pandangan yang mencurigakan.
Aku memutuskan untuk mengecek statusnya hanya untuk memastikan bahwa aku tidak membayangkan hal-hal yang salah.
「Apa itu … hantu …?」
(… Man, hari ini benar-benar dipenuhi dengan kejutan.)
================================
Name: Shuria
Age: 14
Gender: Female
Race: Human (Elven Traits)
HP: 332/322
MP: 525/525
Level: 31
Strength: 133
Vitality: 213
Stamina: 194
Agility: 288
Magic Power: 549
Magic Resistance: 522
Innate Ability: Scarlet Eyes
Skills
• Presence Detection: Lv 1
• Presence Concealment: Lv 1
• Water Magic: Lv 1
• Wind Magic: Lv 1
• Meditation: Lv 3
• Dismantling: Lv 3
Condition: Good (Soon to be contractually cursed)
================================
()
(Mengapa dia memiliki Scarlet Eyes?)
Ternyata ada lebih banyak hal yang terjadi di sini daripada yang telah kukira.
Aku bisa mengatakan itu dengan pasti karena aku masih mengingat gadis itu dengan jelas, dan aku bisa mengatakannya dengan pasti bahwa ketika aku bertemu dengannya, matanya sama sekali bukan scarlet.