Nidome no Yuusha Vol 2 Chapter 9



Chapter 9 - Pahlawan Menderita Serangan Yang Tidak Terduga

Taruhan itu ditetapkan untuk diselesaikan besok. Kedua pihak akan memasuki hutan secara bersamaan dan bertanding untuk melihat pihak mana yang dapat berburu goblin paling banyak sebelum matahari terbenam. Aku, tentu saja, adalah orang yang merundingkan syarat-syarat tersebut, dan berhasil melakukannya dengan baik kecuali satu kesalahan. Aku hanya bermaksud memberikan ide kepada penyihir muda itu, tapi pada  akhirnya aku terseret ke dalam persaingan tersebut sebagai salah satu dari sekutunya.

Penyihir itu mengeluh bahwa itu tidak adil baginya untuk melawan party yang beranggotakan tiga orang dengan dia yang sendirian. Para petualang itu juga tidak ingin dikenal sebagai seorang yang  mengerahkan  seluruh  anggota party mereka hanya untuk melawan seorang pemula, jadi mereka hanya memaksaku, orang yang menyarankan ide itu, untuk menjadi bagian dari partynya.

Keadaan menyebalkan lainnya adalah kenyataan bahwa para petualang berpikir bahwa baik petualang maupun penyihir menolak pilihan untuk mengubah semuanya menjadi 1 vs 1. Yang satu berpikir bahwa itu tidak adil, sedangkan yang lainnya tidak ingin melakukannya dengan cara tersebut. Aku ingin menolak, tetapi kami sudah membuat keributan dan banyak petualang lainnya yang sudah mulai berkumpul di sekitar kami. Aku tidak ingin terlihat menonjol lebih dari yang sudah kumiliki sekarang, jadi pada akhirnya aku hanya mengangguk dan setuju.

Itu, tentu saja bukanlah masalahku yang terakhir. Yang paling penting adalah bahwa aku tidak ingin orang-orang berpikir bahwa Barkas dan aku saling berselisih satu sama lain; Aku ingin tetap bebas dari kecurigaan hingga saatnya tiba.

Oleh karena itu, aku menyatakannya, tepat di depan resepsionis guild, bahwa kami akan menambahkan jumlah buruan dari penyihir tersebut, tapi kami tidak berpartisipasi dalam taruhan tersebut secara langsung. Artinya, kami tidak akan mempertaruhkan bahan material yang kami hasilkan. Bocah penyihir tersebut akan mendapatkan semua buruan dari pihak petualang jika kami menang. Petualang hanya akan mendapatkan hasil buruannya jika mereka menang. Itu adalah saran yang kami tulis sebagai pemilik kepentingan dalam masalah ini. Kami hanyalah seorang pendukung untuk mengisi daftar tersebut.

Baik Dot dan Terry tampaknya agak segan untuk menyetujui hal-hal yang menguntungkan penyihir, tapi kami berhasil meyakinkan mereka bahwa kami layak mengajukan syarat itu karena kami bukan hanya orang biasa yang akhirnya terseret secara paksa ke dalam situasi tersebut, tetapi juga Petualang yang baru terdaftar hari ini.

Pernyataan lain yang membantu kami untuk meyakinkan mereka adalah fakta bahwa kami mengatakan kalau kami akan menyerahkan sepertiga dari penghasilan total kami terlepas dari berapa banyak yang penyihir itu telah hasilkan. Mematuhi metode tersebut akan mencegah kami dari mendapat kerugian karena pihak Barkas dengan mengklaim bahwa Minaris dan aku akan melakukan segalanya, dan bahwa penyihir itu hanyalah  sebagai tambahan saja.

Barkas tidak banyak bicara selama negosiasi. Dia terus menutup mulutnya ketika dia mengamati tongkat penyihir  dan tubuh Minaris secara bergantian.

Pikirannya sangat mudah dibaca.

Fakta bahwa dia telah memberi Minaris tatapan mesumnya itu telah sedikit menggangguku, tetapi perasaan itu telah ditutupi oleh dorongan untuk menertawakan kesederhanaannya itu.

Barkas dan anak buahnya berpisah dengan kami segera setelah menyelesaikan semua negosiasi. Kami semua sepakat untuk bertemu lagi di guild saat besok malam tiba untuk menyelesaikan segalanya. Partynya yang berjumlah tiga orang sepertinya tidak terlalu ingin untuk kembali menuju bar guild, dan malah meninggalkan bangunan tanpa menukarkan Aural Rabbit yang mereka tangkap untuk menjadi uang.

Sepertinya dia bahkan tidak tahu sedikit pun tentang rencana kami. Bahkan, dia dan teman-temannya sudah mulai berbicara tentang bagaimana mereka akan minum di tempat lain.

「Mungkin kita harus pergi juga. Kita punya banyak hal yang perlu dipikirkan untuk besok. 」

「Baik. 」

「Er, boleh aku minta waktu kalian sebentar sebelum kalian pergi?」

Penyihir itu memanggil kami sebelum kami dapat melanjutkan urusan kami.

「Maaf sudah melibatkan kalian. Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain meminta kalian untuk membantuku karena aku merasa kita sangat mirip. Aku ingin sedikit berbicara tentang apa yang akan kita lakukan besok, jadi tolong biarkan aku meminta maaf dengan mentraktir kalian sarapan jika kalian belum saparan. 」

Aku tidak bisa apa-apa selain menanggapi kata-kata pemuda itu dengan tatapan kosong.

Ya tidak, aku benar-benar tidak melihat kemiripan antara aku dengan seseorang yang mencoba untuk berkelahi dengan sekelompok petualang tanpa adanya alasan, tapi, setelah memikirkannya kembali, bocah penyihir itu tampak sangat canggung. Cara dia meminta bantuan benar-benar kaku. Aku tidak merasakan niat buruk darinya, tapi sepertinya dia masih menyembunyikan sesuatu. Tunggu, sejak awal apa yang dia maksud dengan aku yang cukup mirip dengannya? Setelah memikirkan tentang pernyataannya, itu semakin membuatku merasa bahwa aku harus lebih waspada terhadapnya.

Dugaanku  yang paling memungkinkan adalah bahwa dia menganggapku sebagai semacam bangsawan, dan berarti kami sama dalam hal itu.

(Jadi, aku menebak bahwa itu berarti dia merasakan rasa persahabatan?)

Baik cara dia berjalan dan terbawa suasana sedikit menunjukkan fakta bahwa ia dilahirkan di keluarga bangsawan. Dia sepertinya bukanlah tipe orang yang akan memutuskan untuk menjadi seorang petualang karena keluarganya telah jatuh. Jadi kemungkinan besar, dia mungkin adalah putra ketiga, keempat atau kesekian. Cukup umum untuk semua anak selain anak pertama dan kedua untuk meninggalkan rumah dan mencari nafkah sendiri, karena putra pertama akan diperlakukan sebagai penerus keluarga, dan yang kedua sebagai cadangan, hanya untuk berjaga-jaga.

Dengan kata lain, penyihir itu menganggapku sebagai putra ke-sekian dari semacam bangsawan. Setelah sedikit memikirkan telah membuatku menyadari bahwa itu hanyalah pemikiran yang logis. Tidaklah biasa bagi para petualang untuk memiliki budak.

「Kami sudah sarapan, tapi kurasa kau tidak perlu khawatir karena telah mengganggu kami. Lagipula, Membantu mereka yang membutuhkan adalah hal yang wajar. 」

Aku tersenyum sambil mengangkat bahuku.

Aku tidak perlu mempermasalahkannya karena kami tidak benar-benar terganggu, jadi aku hanya membiarkan hal-hal itu sebagaimana adanya dan menjauhinya.

「Baik. Dalam hal ini, aku akan memastikan bahwa aku berbagi hadiah dengan kalian dan mentraktir kalian jika besok kita menang. 」

Penyihir muda itu mengakhiri percakapan dan kembali ke meja resepsionis.

Minaris dan aku memilih untuk meninggalkan guild, karena tidak ada alasan bagi kami untuk lebih lama disana.

「Seharusnya aku tahu bahwa orang lain melihat seorang pemula yang bersama dengan seorang budak sebagai seorang bangsawan.」

Kami dengan sengaja tidak menyembunyikan tanda budak milik Minaris karena itu membuatnya jelas bahwa dia adalah budakku, dan karenanya, itu dapat menangkal semua orang yang datang karena terpikat oleh pesonanya. Aku benar-benar tidak berharap bahwa tindakan kami akan membuat orang lain salah mengartikanku sebagai seorang bangsawan.

「Beberapa orang mungkin sudah tahu, jadi mungkin itu tidak akan terlalu  efektif, tapi apa kau ingin mencoba untuk menyembunyikan tanda budakmu?」

「Aku … ingin membiarkannya apa adanya. Aku tidak berpikir bahwa disalah-artikan sebagai seorang bangsawan akan menempatkan kita dalam segala macam kerugian. Selain itu, kita mungkin akan mengalami masalah yang tak terduga lainnya jika aku menyembunyikan fakta bahwa aku adalah seorang budak. 」

Minaris menjawab pertanyaanku setelah menghabiskan beberapa saat untuk memikirkan semuanya.

「Kau mungkin akan diserbu oleh para pria, yaitu para petualang pria, jika kau tidak menyembunyikan fakta bahwa kau adalah seorang budak. Kebanyakan orang tidak akan benar-benar peduli tentang fakta bahwa kau yang merupakan seorang beast-skin selama kau melakukan pekerjaanmu dengan benar. Kau juga harus mempertimbangkan fakta bahwa kau cukup cantik, sehingga kau mungkin akan membuat mereka berbondong-bondong datang kearahmu. 」

「… Aku tidak benar-benar berpikir kalau aku ini cantik. Bukankah kau terlalu memikirkannya, Goshujin-sama? 」

Wajah Minaris menjadi kaku dan tidak berubah. Sepertinya dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia itu cantik. Entah karena itu, atau dia hanya merasa malu. Aku tidak tahu apakah poker face itu  dilakukannya dengan alami, atau hanyalah hasil dari keahliannya itu.

Bagaimanapun juga, aku ingin dia lebih sadar tentang bagaimana penampilannya. Sangat penting untuk mengetahui apa yang dipikirkan orang lain tentang penampilanmu.

「Aku serius. Aku yakin kalau kau itu imut dan cantik. Bahkan, aku berani bertaruh bahwa kebanyakan pria akan merasakan hal yang sama. 」

「Baiklah…. 」

Ekspresinya masih tetap tidak berubah meski aku telah memberikan banyak pujian. Memujinya seperti yang kulakukan saat ini telah membuatku merasa sedikit malu terlepas dari fakta bahwa aku tidak benar-benar melihatnya dalam nuansa romantis apa pun, jadi aku mengubah topik kembali seperti sebelumnya.

「Namun, kupikir itu sedikit menyebalkan bagi kita untuk menolak setiap orang yang mencoba untuk menggodamu, dan itu tidak seperti kita bisa pergi berkeliling sambil membunuh mereka semua. Selain itu…」

「Selain apa?」

「Fakta bahwa kau seorang budak, itu berarti orang-orang mungkin akan mencoba dan mendekatimu melalui cara-cara yang curang. Kita bisa memanfaatkan orang-orang seperti itu, membuat mereka mengambil bagian dalam beberapa eksperimen kita. Misalnya, kau dapat mencoba memeriksa apakah goblin benar-benar dapat memahami ucapan manusia. 」

Aku telah memutuskan untuk mencoba sebaik mungkin agar tidak melibatkan banyak saksi mata saat melakukan pembalasan. Ada beberapa alasan mengapa aku membuat keputusan itu, yang paling penting adalah bahwa aku mungkin akan menjadi gila, yang pada gilirannya, itu akan membuatku menjadi tidak mampu untuk menghadapi Leticia. Membuang kewarasanku akan sama seperti membuang semua yang dia berikan kepadaku.

Namun, keenggananku untuk melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu hanya berlaku bagi mereka yang memenuhi syarat sebagai seorang manusia. Para sampah yang benar-benar melakukan sesuatu karena naluri mereka tidak dihitung. Mereka hampir sama dengan monster, goblin, makhluk yang tak memiliki akal .

Tetap saja, tidak ada gunanya jika hanya membunuh mereka begitu saja. Bahkan sampah pun ada kegunaannya.


Kami mulai memasukkan semua barang yang kami butuhkan untuk besok ke salah satu kantong bundar kami setelah membeli semua tanaman obat yang beracun yang kami pikir mungkin akan berguna.

Aku mengambil 【Sword of the Eight Eye’s Transparent Tome】dari pinggangku dan menuangkan sedikit energi sihir di dalamnya untuk melihat daftar dari hal-hal yang kuperlukan.

Untuk lebih spesifiknya, aku melihat statistik Barkas bersama dengan teman-temannya.


======= ======== ======== ========

Barkas: 31 Years Old, Male
HP: 682/682
MP: 569/569
Level: 43
STR: 399
VIT: 357
STAM: 390
AGI: 418
MGC: 331
MR: 391
Innate Ability: Gold Seeking Nose
Skills
o Sword Arts Lv 6
o Tracking: Lv 2
o Presence Suppression: Lv 3
o Night Vision: Lv 2
o Bodily Control: Lv 3
o Dismantling: Lv 5
o Strengthened Magic: Lv 3
Condition: Good (Tipsy)

======= ======== ======== ========


======= ======== ======== ========

Dot: 28 Years Old, Male
HP: 561/561
MP: 348/348
Level: 37
STR: 253
VIT: 394
STAM: 325
AGI: 457
MGC: 217
MR: 319
Innate Ability: N/A
Skills
o Shortsword Arts: Lv 4
o Sword Arts: Lv 1
o Tracking: Lv 5
o Stealth: Lv 3
o Night Vision: Lv 3
o Bodily Control: Lv 2
o Presence Detection: Lv 2
o Dismantling: Lv 6
o Lesser Reinforced Vision: Lv 2
o Art of Reconnaissance: Lv 2
Condition: Good (Tipsy)

======= ======== ======== ========


======= ======== ======== ========

Terry: 29 Years Old, Male
HP: 415/415
MP: 630/630
Level: 39
STR: 94
VIT: 214
STAM: 275
AGI: 247
MGC: 549
MR: 499
Innate Ability: N/A
Skills
o Staff Arts: Lv 2
o Tracking: Lv 1
o Night Vision: Lv 2
o Water Magic: Lv 5
o Magic Manipulation: Lv 3
o Meditation: Lv 3
o MP Cost Reduction: Lv 2
o Dismantling: Lv 5
Condition: Good (Tipsy)

======= ======== ======== ========
()




「Mereka memiliki seorang pengguna pedang sebagai pasukan barisan depan mereka, Seorang pengintai untuk melakukan pengintaian, dan seorang penyihir yang akan menjaga di bagian belakang.」

「Party mereka tampaknya cukup seimbang.」

Aku sedikit ingat bahwa mereka mengaku sebagai party berperingkat C kembali ketika pertama kalinya aku bertemu dengan mereka. Aku tidak tahu apakah mereka hanya menggertak, tapi jika aku menebaknya, pada saat itu aku bisa mengatakan bahwa pemimpin party kemungkinan besar berada di peringkat C, sedangkan anggotanya mungkin adalah peringkat D.

Bagaimanapun juga, itu adalah bagaimana keadaan mereka saat berada 3 tahun dari sekarang. Mulai saat ini, statistik mereka tampaknya menandakan sebuah fakta bahwa peringkat keseluruhan mereka semua setidaknya lebih lemah daripada yang dahulu kutemui. Dengan kata lain, mereka hanya sekuat petualang peringkat E, dan paling bagus party mereka mungkin berada di party peringkat D.

Aku tidak bisa segera mengetahui tentang apa kemampuan asli yang dimiliki Barkas, jadi aku menilainya, hanya untuk mengetahui bahwa skill itu memberinya kemampuan untuk secara intuitif mengidentifikasi hal-hal yang memiliki nilai yang berhubungan dengan uang.

Ungkapan skill tersebut membuatku ragu. Skill itu tampaknya tidak memberikan semacam pengetahuan, berfungsi seperti penilaian, atau bahkan memiliki kemampuan untuk memeriksa komposisi objek.

Tampaknya skill itu mampu mengidentifikasi secara khusus ketika sesuatu bernilai dengan mata uang. Dan untuk membuatnya cukup akurat, mengingat bagaimana mustahilnya bagi siapa pun untuk menggunakan Pedang jiwaku tanpa izin dariku. Bahkan【Sword of the Eight Eye’s Transparent Tome】atau【Round Squirrel’s Pouch Blade】sebenarnya bisa dijual untuk mendapatkan uang, dan karenanya, skill itu gagal bereaksi terhadap mereka terlepas dari kemampuan mereka.

「Sekarang, kali ini bagaimana kita harus melakukan hal-hal tersebut?」

Aku bergumam perlahan sambil menyingkirkan layar yang menampilkan statistik milik Barkas dan anak buahnya yang bodoh.

「Masih ada beberapa hal yang belum kita coba pada monster …」

Minaris memberikan sebuah usul.

「Nah, mari tidak melakukan itu. Metode-metode itu  cukup bagus, dan menggunakannya pada monster memang membantuku untuk mendapatkan pencerahan, tapi kebanyakan dari mereka itu sederhana dan berada disekitar mereka itu menyebalkan. 」

Kami tidak dapat berkomunikasi dengan mereka, dan mereka sepertinya tidak mampu memikirkan apa pun. Oleh karena itu, kami tidak dapat memperoleh banyak hasil dari pengujian apa pun yang kami lakukan terhadap mereka.

「Akan sia-sia bagi kita untuk tidak mencoba sesuatu yang sedikit lebih rumit mengingat bagaimana kita akhirnya mendapatkan beberapa manusia untuk dijadikan bahan pengujian kita. Kupikir kita mungkin akan mendapatkan manfaat yang lebih dari sekedar melakukan sesuatu yang membangkitkan rasa takut. Itu sebabnya kita harus * ^ & $ dan % ^ $ ^% $ & ^% sebelum kita membunuhnya. 」

Aku memberitahu Minaris tentang ideku.

「Itu terdengar cukup menarik, tapi apakah itu benar-benar layak?」

「Kupikir begitu? Mengapa kita tidak mencobanya pada goblin atau hal lain setelah kita makan siang, hanya untuk memastikannya saja? 」

Minaris setuju dan menuju ke-arahku ketika aku berdiri dan bersiap-siap untuk pergi.

「Satu-satunya masalah adalah mereka tidak akan benar-benar merasakan rasa sakit jika kita melakukan hal itu. Bukankah akan lebih baik jika kita sedikit menyakiti mereka terlebih dahulu? 」

「Tentu, tapi jangan menahan diri. Cobalah untuk tidak membuat mereka merasa ingin bunuh diri atau segera mengharapkan kematian. Aku ingin siksaan yang bagus untuk memuaskan diriku. 」

「Oh, ayolah, Goshujin-sama! Kau bukanlah orang yang terjebak oleh tatapan menjijikkan dari mereka. Kau hanya memiliki sedikit kesan terhadap mereka dan aku baru saja menyadari rasa menjijikan itu ketika kita berbagi rasa haus kita untuk membalas dendam pada mereka, jadi aku bisa memberitahumu dengan pasti bahwa mereka lebih membuatku terganggu dari pada yang kau rasakan. Bukankah seharusnya kau yang memberikan pukulan disini? 」

「Ugh, baiklah, kukira kau ada benarnya juga. Kita masing-masing akan melakukannya secara terpisah. Aku tidak akan mengizinkan apa pun lebih dari itu. Aku masih sedikit membenci mereka, kau tahu? 」

Kami berdua mengobrol saat kami menuruni tangga penginapan.

「Apa kalian berdua akan pergi keluar lagi? Aku baru saja melihat kalian kembali. 」

Wanita pemilik penginapan itu memanggil kami tepat sebelum kami keluar dari pintu.

「Ya. Goshujin-sama mengajakku berkencan. 」

「A-Apa? M-Minaris? 」

Minaris mengatakan hal itu sambil mempertahankan poker facenya.

「(Goshujin-sama, kau tahu kan bahwa orang-orang dapat mentransfer hak akan budak mereka ke orang lain? Orang-orang mungkin akan mencoba membeliku darimu jika kita tidak terlihat begitu akrab. Orang-orang biasanya tidak akan menjual budak yang mereka sukai, jadi kau harus bertindak seperti kau benar-benar terikat padaku jika kau ingin menjauhkan kita dari para serangga yang datang.) 」

Minaris mendekatkan dirinya padaku dan berbisik sehingga hanya aku saja yang dapat mendengarnya.

「(Maksudku, Kau memang ada benarnya, tapi …)」

Pemilik penginapan itu melirik kearah Minaris dan memperhatikan tentang tidak adanya ekspresi diwajahnya.

Bukankah ekspresi wajahnya yang datar itu hanya membuat tindakannya memiliki efek yang berlawanan dengan apa yang dia harapkan? Aku cukup yakin bahwa dia hanya ingin membuatku terlihat seperti seorang bajingan yang memaksa budaknya untuk bertingkah sebagai kekasihnya.

「(Hei Minaris, bisakah kau membantuku dan tersenyum? Setidaknya berpura-puralah melakukan itu karena kau sedang berakting, oke? Jika berpura-pura berskipak akrab itu membuatmu malu sampai pada titik di mana kau perlu menggunakan sebuah skill untuk menutupinya, maka kau sebaiknya tidak melakukannya sejak awal,Oke? Jadi bisakah kau tersenyum? Sekarang juga? Tolonglah? ) 」

Pemilik penginapan itu menatapku. Matanya tidak hanya dipenuhi akan rasa iba, tapi juga seperti mata dari ikan mati.

Hei, Minaris? Bisakah kau untuk tidak menatap dengan ekspresi kosong itu? Ayolah…

Sejak awal kami memang berencana untuk pergi, jadi pada akhirnya aku memutuskan untuk bergegas keluar dari dalam penginapan.

Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan bertemu dengan penyergapan semacam itu. Aku cukup yakin bahwa pemilik penginapan itu masih salah paham terhadap hubungan antara Minaris dan aku. Faktanya bahwa dia mungkin akan melihatku dengan tatapan semacam itu lagi, itu membuatku sedikit ingin menangis dan mengutuk diriku. Untungnya, aku juga tidak melakukan hal itu.