Nidome no Yuusha Vol 2 Chapter 12




Chapter 12 - Melalui Kaca Yang Terlihat Oleh Penonton (1)

「Hai Dot! Salah satu dari mereka menuju kearahmu. 」

Seekor goblin berlari melewati Barkas saat dia menggunakan pedang besar yang dipegang dengan kedua tangannya untuk memotong monster yang lain menjadi dua bagian. Target dari monster itu adalah Terry, penyihir yang bertugas sebagai penjaga barisan belakang dalam party tersebut.

Pada awalnya, hampir tampak seolah goblin akan berhasil dalam melakukan serangannya, tapi tidak. Dot bereaksi terhadap teriakan Barkas dan berhasil menghalanginya dan menangkisnya sebelum serangan itu bisa menyebabkan kerusakan apa pun.

「Giliranmu, Terry!」

Dot menangkis cabang pohon yang goblin gunakan sebagai tongkat pemukul dan mundur selangkah sambil memberi aba-aba kepada salah satu anggota lain dari partynya untuk menyerang.

「Aku sudah siap! Stones of ice, freeze my foe,『Ice Bullet』! 」

Terry segera menindaklanjuti tindakan Dot dengan menembakkan serangkaian serangan berbasis es ke arah goblin pada saat monster itu menjauh darinya. Karena tidak dapat menghindari serangan itu, goblin itu akhirnya berderak seperti katak lalu terjatuh dengan lubang besar yang menganga di dadanya. Tentu saja, Barkas tidak hanya duduk-duduk saja. Dia berkontribusi pada upaya yang dilakukan timnya dengan membunuh goblin ketiga dan dengan demikian pertempuran telah diakhiri.

Ketiga pria itu kemudian memotong telinga para goblin dan mengumpulkannya. Bagi para petualang, telinga goblin adalah barang berharga, karena mereka berfungsi sebagai sebuah bukti dan berfungsi sebagai penghitung jumlah yang telah dibunuh.

Kelompok Barkas sudah berburu untuk waktu yang cukup lama, tapi matahari sudah lama melewati puncaknya. Seperti yang bisa diharapkan, mereka mendapat tangkapan yang cukup banyak. Faktanya, tiga goblin yang baru saja mereka bunuh telah menjadikannya berjumlah dua digit.

「Kita mendapat hasil yang cukup bagus, lebih dari apa yang telah aku perkirakan. Mungkin kita perlu untuk istirahat dan makan. Sepertinya sudah waktunya juga. 」

「Wah. Akhirnya. 」

「Huh, Terry, kau tidak punya stamina. Kau sangat buruk, tapi kita benar-benar harus bergerak sedikit lebih lama lagi. Aku telah mencari tempat yang layak pada hari yang sebelumnya. Jadi teruslah bergerak.」

Dot menyeringai ke arah Terry sambil memimpin anggota partynya menuju ke tempat yang telah ia temukan pada hari yang sebelumnya.

Setelah tiba, para anggota party memutuskan untuk ditempat yang bebas. Mereka mengambil Tas Barang Kelas Terendah milik mereka, dan mengeluarkan beberapa bekal yaitu beberapa roti hitam dan beberapa potongan daging, yang keduanya termasuk makanan yang dikeringkan.

「Jadi kenapa kita tidak membunuh mereka begitu mereka menginjakkan kaki mereka di hutan? Maksudku, kita hanya mengejar tongkat sihir bocah itu, bukan? 」

「Apa kau bodoh? Gunakan kepala terkutukmu itu dan cobalah berpikir. Tidak ada salahnya meminta mereka untuk memburu beberapa goblin untuk kita terlebih dahulu. Mengenai dua burung dengan satu batu, huh? Selain itu, kita mungkin akan terlihat mencurigakan jika kita tidak memburu beberapa goblin, tau? 」

Barkas menuangkan sedikit air dari botol ke atas roti yang ada di tangannya sambil menggigit sepotong daging kering.

「Kita sebaiknya tidak pergi terlalu jauh. Kita akan kalah secara default jika kita tidak kembali pada akhir hari ini. Lagipula kita tidak perlu terlalu banyak berkeliaran karena ada banyak monster di sekitar sini. 」

「Benar. Kita telah melihat banyak dari mereka disini. 」

Terry mengangguk sambil mengatakannya.

「Kalian pasti tidak tahu fakta bahwa dulu ada desa di sekitar kaki gunung tinggi yang ada di sana, tapi beberapa tahun yang lalu tempat itu telah diambil alih oleh iblis. Setidaknya itulah yang diceritakan oleh orang-orang ketika mereka mencoba untuk menyerang Erumia, kota terdekat dari tempat itu. Ternyata apa yang sebenarnya terjadi adalah mereka telah dipengaruhi oleh semacam kutukan dan dicuci otaknya. Itu membuat mereka kehilangan akal sehat mereka. Mereka mengamuk dan menyerang semua yang mereka lihat. Tidak ada yang tahu bagaimana cara untuk memperbaikinya, sehingga para penduduk desa akhirnya dihabisi. Seluruh pemukiman mereka telah dihapus dari peta. Kalian akan berpikir bahwa di sinilah ceritanya biasanya akan berakhir, tapi masih ada lagi. Ada juga desas-desus itu, kalian tahu, inilah alasan mengapa satu-satunya petualang yang pernah datang mengelilingi bagian-bagian ini adalah orang yang telah diputuskan oleh guild? Ya, yang satu itu. Terima kasih kepadanya, karenanya semua orang menjadi menjauh dari tempat ini. Dan itu membuatnya sangat mudah untuk menemukan monster tanpa harus mencari ke sekeliling. 」

Barkas mengingat beberapa hal yang telah dia dengar dan mengulanginya kepada teman-temannya.

「Aku mengerti … Tapi apa yang kau maksud dengan rumor itu?」

Terry memiringkan kepalanya dalam ekspresi kebingungan sambil mengambil satu gigitan pada daging keringnya.

「Ayolah Terry. Kau harus mulai mengurangi perhatianmu pada semua item sihir yang kau sukai, dan lebih banyak memperhatikan hal-hal yang dikatakan oleh orang-orang yang ada di sekitarmu. Karena, kau tahu orang-orang desa yang baru saja kita bicarakan? Semua orang mengatakan bahwa jiwa mereka bergentayangan dan menghantui hutan yang telah kita masuki saat ini, dan masuk ke  dalamnya akan membuatmu mendapat kutukan. Sejak itu, orang-orang berhenti untuk datang ke sini. 」

Penjelasan Dot membuat Terry mendesah.

「Itu omong kosong. Aku akan mempercayai ucapanmu jika mayat mereka berkeliaran di sekitar sini, tapi jiwa mereka? Seriusanlah bung? Itu pasti omong kosong. 」

「Sebenarnya ada sesuatu yang lebih dari sekadar gosip. Satu-satunya monster yang muncul di sekitar bagian ini adalah goblin dan babi hutan. Satu-satunya alasan mengapa kau dapat menemukan banyak monster di sekitar sini adalah karena mereka semua adalah monster peringkat rendah, jadi pada dasarnya tempat itu tidak berguna untuk hal lain selain untuk pemula yang ingin mendapatkan pengalaman. Bahkan, kebanyakan tidak mau repot-repot karena ada goblin dan babi hutan juga terdapat di hutan yang ada di dekat Erumia. 」

Terry mengangguk, seolah mengungkapkan persetujuannya pada logika Barkas.

「Yang ada kita harus merasa senang karena mereka memilih tempat ini dari semua tempat yang ada. Membuatnya semakin sulit bagi orang lain untuk membayangkan apa yang akan kita lakukan pada mereka. 」

「Bukankah sudah waktunya bagi kita untuk melakukannya? Aku telah menghabiskan lebih banyak MP daripada yang telah kuperkirakan karena kita akhirnya harus bertarung beberapa kali secara berurutan. Kita bunuh saja mereka begitu kita selesai beristirahat. Aku ingin melihat gadis budak itu menangis. Setelah itu, kita harus membunuhnya, jadi ayo bergegas. Aku ingin mendapatkan waktu yang menyenangkan. 」

Terry tertawa sambil membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

「Kita mungkin harus menyeretnya ke dalam kabin pemburu yang telah ditinggalkan atau suatu tempat setelah kita membunuh kedua pria itu. Kita harus menghindari monster di sekitar jika kita benar-benar ingin bersenang-senang. 」

「Jangan lupa tentang tongkat sihir itu, kalian dengar? Secara teknis itu adalah apa yang sebenarnya kita kejar, dengar? 」

「「 Ya, ya, kami tahu. 」」

「Yah, setidaknya kalian tahu bagaimana membuatnya tampak seperti kalian telah mengerti apa yang menjadi prioritas. Aku yakin bahwa kalian sudah paham, tapi, bunuh bocah yang memegang tongkat sihir itu terlebih dahulu. jika kalian bisa, tangkap dia ketika dia lengah. Mereka masih muda dan tidak berpengalaman, jadi sisanya mungkin akan panik begitu kita mendapatkan salah dari mereka. Setelah itu, tangkap pria yang tinggi itu. Hancurkan kakinya, buat dia tidak bisa menggunakan kakinya. Kalian mungkin bisa mengabaikannya begitu saja jika serangan itu berhasil. Tidak ada gunanya untuk membunuhnya di sana atau nanti.」

「Hah? Kenapa kita tidak membunuhnya saja? 」

「Man, Dot, kau tidak pandai menggunakan kepalamu, bukan?」

Terry menatap Dot dengan ekspresi takjub.

「Apa maksudnya? Aku tidak mengerti. 」

「「 Ini berarti kita akan membuatnya melihat saat-saat dimana kita memperkosa gadis kelinci itu, tolol! 」」

Sepasang tawa mereka mulai terdengar dengan keras.

「Ya, aku benar-benar tidak mengerti kalian berdua. Itu bukanlah sesuatu yang membuatku bersemangat, tapi terserahlah. 」

「Kau tahu apa yang sempurna dari itu? Bagaimana jika dia mengkhianati masternya dan memohon agar kita membiarkannya tetap hidup? Itu adalah yang terbaik. 」

「Oh, oh. Bagaimana kalau gadis itu membunuhnya? Coba bayangkan itu. 」

「Aku menyukainya, tapi itu mungkin mustahil terjadi jika dia memerintahkannya untuk tidak mengkhianatinya.」

「Nah, kalian benar-benar bersemangat untuk semua ini, aku tidak keberatan selama kalian membiarkan lehernya tanpa cedera.」

Dot berbicara dengan nada yang terdengar sedikit jengkel sambil mengangkat bahunya. Dia tetap diam setelah itu.

Ada bahaya yang tak terelakkan yang terkait dengan kondisi dimana mereka tidak membunuh pendekar pedang yang kurus itu, tapi dia adalah seorang pemula yang secara harfiah baru saja menjadi seorang petualang. Oleh karena itu, ketiganya berpikir bahwa mereka tidak perlu terlalu berhati-hati selama mereka membunuh si penyihir.

「Baiklah, Seperti itulah rencananya. Ayo cepat selesaikan makanan kalian supaya kita bisa segera melakukannya. 」

Sesaat setelah itu Dot yang merupakan seorang pengintai dari party itu menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.

「Sial…!」

Dia mengangkat suaranya dan berusaha berteriak dengan putus asa untuk memperingatkan anggota partynya tentang hal yang tiba-tiba dia rasakan.

Tapi dia tidak berhasil.

Dia tidak berhasil memenuhi tugasnya sebagai mata dan telinga dari party tersebut.

Sejak awal, ini adalah upaya yang sia-sia. Dia tidak akan dapat memberi tahu Terry ataupun Barkas tentang bahaya yang akan terjadi tepat pada waktunya bahkan jika mereka bertiga sangat mewaspadai sekitar. Itu hanya menunjukkan seberapa cepatnya semua hal itu terjadi. Pada awalnya, Dot berpikir bahwa dia hanya merasakan angin sepoi-sepoi, tapi nalurinya segera memperingatkannya bahwa itu jauh lebih dari sekadar angin biasa.

Asap putih yang tembus pandang membanjiri lingkungan mereka saat angin yang sepoi-sepoi itu berlalu, dan dengan cepat menumpulkan indra mereka sambil merampas kemampuan mereka untuk bergerak; mereka ambruk dan terjatuh ke semak-semak yang ada di hutan.

「Kita telah terkena … racun…. pelumpuh…」

(Sial! Sial!! Apa kita diserang oleh Paramoth? Sial! Kenapa monster-monster seperti mereka berada di tempat seperti ini !? Tunggu, apa memang kemampuan mereka bahkan mampu bekerja secepat ini …!?)

Kabut aneh yang menyerang ketiganya segera menghilang secepat kabut itu muncul. Sepertinya kabut itu menyebar ke daerah sekitar mereka segera setelah mempengaruhi mereka.

「Si …al … Tubuhku … tidak …. bisa … ku … gerak … kan …」

「Ini buruk, Barka … s … aku bahkan …. tidak bisa … mengangkat … jariku …」

「Tunggu sebentar … aku akan membantu … kalian segera … setelah aku mengambil obat penawar …」

Dot dan Terry hanya terdiam, tapi Barkas masih mampu melakukan sedikit gerakan. Tak satu pun dari ketiganya yang tahu persis tentang mengapa semua ini terjadi, tapi mereka mengira itu karena sesuatu yang berkaitan dengan status Barkas yang lebih tinggi atau, lebih sederhananya, karena posisinya pada saat serangan itu terjadi.

(Persetan! Ayo Barkas. Bergerak! bergeraklah…!)

Pemimpin party itu mengutuk dirinya sambil memaksa tubuhnya sampai ke batasnya dalam upaya untuk bergerak. Butuh beberapa waktu, tapi dia akhirnya berhasil meregangkan tangan kanannya sampai ke tas yang ada di pinggangnya. Dia tidak bisa untuk tidak merasa frustasi dan tidak sabaran; tangannya terasa seperti bergerak terlalu lambat. Bahkan tindakannya untuk mengambil Ramuan penawar racun yang dia inginkan telah memakan waktu yang cukup lama.

(Ayolah! Sedikit lagi!)

Dia membawa ramuan itu ke arah wajahnya secara perlahan. Si Bengis itu sebisa mungkin memberi banyak perhatian ke tangannya; dia sangat berhati-hati untuk memastikan agar dia tidak menghancurkan hidupnya yang berharga.

「Baiklah…!」

Dan kemudian, dia akhirnya berhasil membawa ramuan itu cukup dekat ke wajahnya dan benar-benar terlihat.

「Dan cukuuuupppp. Ini benar-benar memalukan tapi hanya sebatas itu waktu yang bisa kau dapatkan. 」

「Guaaaaaaaahhhhh !!!」

Sebuah kaki menginjak tangan Barkas dan itu menghancurkan keduanya baik tangan maupun ramuan yang telah dipegangnya.

Tanpa perlu dipertanyakan lagi bahwa orang yang menginjaknya tidak lain adalah diriku sendiri.

Aku mendaratkan kakiku ke tangannya seolah-olah untuk mengeluarkan semua rasa frustrasi yang telah kupendam. Dengan melakukan itu, aku membuat botol ramuan itu menjadi pecah, dan serpihan-serpihannya menembus daging di tangannya. Darah mengalir dari dalam tubuhnya dan mulai merembes keluar dari banyak luka yang baru didapatnya.

「Jadi katakan padaku. Bagaimana rasanya semua harapanmu tiba-tiba hancur tepat sebelum kau dapat menyadarinya? 」

「Guuahhh … Arggghhh !!」

「Benar. Kukira kau sedikit terlalu sibuk untuk dapat menjawabnya. 」

Beberapa tetes Ramuan penawar berhasil memasuki aliran darahnya melalui luka di tangannya, tapi itu tidak terlalu penting. Dia menerimanya cukup banyak hingga itu bisa menyembuhkannya dari kelumpuhannya. Kenyataannya, dia bisa sedikit merasakan tubuhnya dan itu hanya berfungsi untuk menyakitinya, karena ramuan itu telah membangunkan sarafnya dan itu cukup baginya untuk merasakan lebih banyak rasa sakit .

「Sungguh teganya kau untuk mencuri start dan memonopoli semua kesenangan untuk dirimu sendiri, Goshujin-sama.」

「Oh, ups. Itu kesalahanku. Sampah-sampah ini pada dasarnya membuatku termotivasi dengan sempurna, jadi aku benar-benar tidak bisa menahannya. 」

Aku mengangkat kakiku dari tangan Barkas dan mengangkat bahuku sambil berbicara dengan nada yang memandang rendah. Tentu saja, aku memastikan untuk berdiri tepat di atasnya sehingga dia bisa mendengar ucapanku dengan baik.

「Aku mengenali …suara… itu…」

Lehernya sedang terjebak dalam posisinya saat ini. Dia tidak bisa bergerak, dan karena itu, dia mungkin tidak dapat melihat apa pun yang terdapat diatas pinggang kami terlepas dari seberapa keras dia mencobanya. Namun, seperti yang diharapkan, dia belum melupakan tentang bagaimana suara kami terdengar, terlebih karena dia baru saja mendengarnya beberapa jam yang lalu.

「Apa yang … telah kau …lakukan…. bajingan…? Guuuahhhh !! 」

「Diamlah, sampah. kau menyakiti telingaku. 」

Minaris menginjak tangan kanan Barkas dengan cara yang jauh lebih kejam dari yang sebelumnya telah aku lakukan.

「Aku berhenti dan mendengarkannya untuk sesaat, hanya untuk mendengar semua itu? Coba ulangi lagi? Siapa yang akan kau perkosaan dan di depan siapa? Tutup mulutmu itu, dan berhentilah mengatakan segala sesuatu yang keluar dari mulut sampahmu, kau bajingan kotor. 」

「Guh… Gahh… Argghghhhh !!」

Tingkat kemarahan Minaris terlihat jelas oleh fakta dimana dia terus menggesek tangan Barkas ke tanah dengan menggunakan kakinya saat dia berbicara; Dia sangat memaksakan pijakannya itu hingga aku bisa mendengar tulang-tulangnya retak setiap kali dia memutar-mutar ujung sepatunya. Dan jika itu tidak cukup, ekspresi di wajahnya sangat meyakinkanku bahwa dia sedang merasa sangat jengkel.

「Dan apa lagi, kau ingin aku mengkhianati Goshujin-sama dan memohon untuk hidupku? Seberapa gila hal yang kau rencanakan terhadapku? huh? 」

「I-Itu—- arghh!」

Barkas mencoba mengatakan sesuatu, tetapi Minaris memutuskan untuk tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, dan malah menendang rahangnya untuk membungkamnya.

Dia kemudian segera menginjak tangan kiri pria itu.

「Aku tidak akan membiarkan kalian para bajingan lolos setelah semua ini …!」

Barkas masih tidak mampu bergerak bahwa pendarahannya telah menyebabkan sedikit ramuan yang ia telan sebelumnya untuk mulai beredar melalui aliran darahnya. Namun, dia telah mendapatkan kembali kemampuannya untuk berbicara.

「Oh? Jadi apa sebenarnya yang akan kalian lakukan pada kami , babi sialan? 」

「Urgghhh! Hentikan itu! Sialaaaaaaan !! 」

「Katakan padaku, bagaimana rasa sakit di tangan kananmu? Apa itu menyakitkan? 」

「Berhenti! Hentikan !! Guaaahhhhh !! 」

Minaris berpindah dari menginjak tangan kanan Barkas ke tangan kirinya, jadi aku mengambil alih peran tersebut dan memberinya satu atau dua langkah kaki yang bagus untuk memeras beberapa jeritan tambahan darinya.

Hanya setelah tertawa sesaat, akhirnya aku mengangkat kakiku dan melanjutkan berbicara.

「Oh benar, siapa yang ingin menyuruh Minaris untuk membunuhku? Apa itu si penyihir tingkat tiga? 」

「Ting… kat… ti… .ga… !?」

Terry, seperti Barkas, sangat mudah untuk dibaca, dia menanggapinya dengan sinis saat aku melirik ke arahnya dengan tatapan tajam.

「Ya. Kau bukanlah apa-apa selain penyihir tingkat tiga. Bahkan, aku benar-benar terkejut karena kau bisa selamat sampai hari ini dengan seberapa lemahnya kau itu. 」

「Jika … sesuatu … argghghgh!」

Terry memutar wajahnya setelah aku menendangnya dengan cara yang sama seperti apa yang telah Minaris lakukan pada Barkas sebelumnya.

「Hei, katakan padaku bagaimana perasaanmu. Apa kau merasa jengkel? Merasa terhina? Bagaimana rasanya berguling-guling seperti ulat setelah semua omong kosong itu? Baiklah? Katakan sesuatu sialan.」

Aku tertawa ketika aku mendekatinya dan menarik tongkat sihirnya dari tangannya lalu menghancurkannya tepat di depan matanya. Dia menanggapinya dengan mempertajam tatapannya lebih jauh lagi terhadapku, tapi aku mengabaikannya dan mulai menendangnya sambil terus tertawa dan tersenyum.

「To… long… hen… ti… kan…. 」

Terry secara mengejutkan cepat merasa hancur. Tidak butuh lebih dari hanya beberapa tendangan untuk membuatnya menyerah.

Menghancurkan semangatnya telah membuatku merasa sangat segar, jadi aku berbalik untuk mengecek Minaris yang ternyata sedang berada di tengah-tengah proses untuk menghancurkan Dot.

「Wow, kau tidak berguna. Bukankah kau seharusnya menjadi seorang pengintai? Apa gunanya ada kau disini  jika kau tidak dapat melakukan pekerjaanmu dan memperingatkan partymu tentang ancaman yang akan datang? kau juga tidak berguna dalam pertempuran. Kau membiarkan salah satu anggota partymu untuk menghabisi para monster itu dan bukannya melakukan pekerjaan itu sendiri. kau tidak berguna, benar-benar tidak ada gunanya. Apa kau tahu julukan terhadap orang-orang sepertimu itu? Kecebong, parasit. Oh, tunggu, maaf. Itu pasti terlalu rumit untukmu. Mustahil orang yang tidak berguna sepertimu bisa memahami konsep mengenai parasit. 」

「Kh … Hentikan …」

Minaris tertawa cekikikan saat dia menendang Dot tanpa ampun lagi dan lagi. Aura kejengkelan yang ada di sekitarnya tidak memudar sedikitpun meskipun fakta bahwa dia mengulangi tindakan itu sambil tersenyum.

Dot mulai  memperlihatkan tatapan memberontak di matanya, tapi itu segera menghilang saat dia kalah melawan rasa sakitnya.

Hukuman yang dijatuhkan oleh Minaris terlalu keras, tapi sebenarnya hukuman itu sangatlah pantas, terutama ketika dia yang menjadi topik dari apa yang baru saja dibicarakan oleh para lelaki itu. Hal itu bukanlah apa-apa selain berfungsi untuk menambahkan lebih banyak batu bara ke dalam api.

「Kalian baru saja membicarakan tentang bagaimana kalian akan membunuh kami. Tentu saja, itu berarti kalian memahami bahwa kebalikan dari hal itu mungkin dapat terjadi, bukan? Jadi, apa kalian siap untuk mati? 」

Aku memancarkan aura haus darahku, yang aku lepaskan dengan energi sihir untuk mengaktifkan skill 『Magical Intimidation』. Efeknya segera terlihat dengan jelas, karena ketiga wajah mereka terlihat memucat sebagai tanggapan dari rasa haus darah itu. Ketiga anggota party itu masih meremehkan kami. Mereka berpikir bahwa mereka akan mampu untuk membunuh kami jika sebelumnya mereka tidak dilumpuhkan, tapi pemikiran itu sudah hilang; aura milikku telah menghapusnya.

Satu-satunya pilar pendukung mereka yang tersisa, yang masih perlu kami hancurkan, adalah harga diri mereka yang kotor.

「Ka-Kami minta maaf! T-Tolong … jangan bunuh kami …! Kumohon!」

「Tidak tidak tidak, kami tidak bisa membunuh kalian sekarang.」

Aku menyela Barkas dan mencegahnya untuk mengatakan hal lain.

「Ini baru aksi pembuka. Kami membutuhkan sedikit data sebagai referensi untuk segala hal yang nantinya akan kami lakukan, jadi jangan mengemis untuk hidup kalian sampai acara pembuka ini selesai. Bukan begitu, Minaris? 」

「Benar, Goshujin-sama.」

Minaris mengangguk saat dia mengaktifkan «Phantom Flame Poison Demon» miliknya untuk menciptakan racun yang mampu mereproduksi efek yang mirip dengan obat bius yang ada di  dunia asalku. Itu jauh lebih kuat daripada kabut pelumpuh yang baru saja dia ciptakan, dan memiliki kekuatan dimana tidak hanya melumpuhkan ketiga orang itu, tapi  juga merampas indera perasa yang mereka miliki dari leher sampai ke bawah. Mereka masih bisa melihat, mendengar, dan berbicara bahkan saat berada di bawah pengaruhnya, tapi hanya sampai sebatas itu saja. Dengan kata lain, racun itu persis seperti obat bius, kecuali fakta bahwa racun itu tidak menghilangkan kesadaran mereka.

Cairan itu melayang di atas tangan Minaris yang sedang mensintesiskannya. Warnanya adalah perpaduan dari warna merah dan oranye.

「Kupikir sudah waktunya bagi kita untuk memulainya. Maukah kau membantuku untuk mengurusnya, Goshujin-sama? 」

「Tentu saja. 」

「A-Apa kalian berdua la-gaaaaahh!」

Aku memaksa orang-orang itu untuk membuka mulut mereka agar Minaris bisa menuangkan racun ke setiap tenggorokan mereka.

「Racun ini akan segera dimulai. Ini jauh lebih kuat daripada kabut yang telah kalian hirup sebelumnya, jadi racun itu pasti akan menimpa efek dari racun yang lainnya dan akan membuat kalian bisa berbicara lagi. 」

Racun yang baru saja dibuat Minaris sangatlah kompleks dan mengkonsumsi banyak MP. Akibatnya, ia mulai menderita mabuk MP, seperti biasanya, itu mulai membuatnya memberikan aura yang lebih memikat.

Bibirnya tersenyum dengan lebar. Itu adalah senyuman yang tidak hanya seram dan menakutkan, tetapi juga senyuman yang indah menawan.

「Kufufu. Mohon nantikanlah apa yang akan terjadi. Aku akan memberitahu kalian tentang kedalaman neraka secara sekilas. 」

Senyuman di wajah Minaris berubah dan menjadi lebih indah saat dia berbicara. Kenajisan yang ada di dalamnya telah menghilang, dan  senyuman itu hanya meninggalkan ekspresi kebahagiaan yang tulus.